Sumber foto : Pinterest
Di era modern ini, perawatan kulit atau skincare telah menjadi bagian penting dari rutinitas harian banyak orang. Semakin banyak produk skincare yang menjanjikan kulit sehat dan bercahaya dengan berbagai manfaat instan. Namun, di balik popularitas tersebut, tersimpan ancaman yang tak terlihat: penggunaan bahan kimia berbahaya yang tersembunyi di balik label produk. Meskipun sudah ada regulasi untuk memastikan keamanan produk, beberapa bahan berbahaya masih ditemukan dalam produk skincare yang kurang terkontrol. Bahan-bahan ini tidak hanya merusak kulit, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang bagi penggunanya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia terus memperketat pengawasan terhadap produk-produk kosmetik, termasuk skincare, yang beredar di pasaran. BPOM secara rutin mengeluarkan daftar produk yang mengandung bahan berbahaya dan tidak sesuai dengan regulasi kesehatan. Salah satu bahan yang sering ditemukan dalam produk kosmetik ilegal adalah merkuri, yang berbahaya bagi kesehatan, terutama jika digunakan dalam jangka panjang. BPOM juga mewajibkan produsen skincare untuk mencantumkan komposisi bahan secara jelas di kemasan produk agar konsumen dapat lebih waspada.
Namun, tidak semua konsumen menyadari bahaya yang terkandung dalam produk skincare yang mereka gunakan. Beberapa bahan kimia berbahaya tersembunyi di balik label-label yang sulit dipahami, dan hanya terdeteksi oleh mata yang teliti atau melalui penelitian mendalam. Ironisnya, banyak produk yang dipasarkan secara luas justru mengandung bahan-bahan yang dapat memicu masalah kesehatan serius, diantaranya bahan :
1. Paraben
Paraben adalah bahan pengawet yang sering digunakan untuk memperpanjang umur simpan produk. Paraben bisa memicu reaksi alergi pada kulit sensitif dan diduga mengganggu sistem endokrin, yang mempengaruhi hormon dalam tubuh. Beberapa penelitian juga mengaitkan paraben dengan risiko kanker payudara, meskipun hal ini masih dalam penelitian lebih lanjut.
2. Merkuri
Merkuri sering ditemukan dalam produk pemutih kulit yang tidak terdaftar. Bahan ini dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti iritasi, ruam, dan bercak hitam. Penggunaan merkuri jangka panjang bisa merusak ginjal dan sistem saraf, serta berdampak pada kesehatan janin jika digunakan oleh ibu hamil.
3. Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES)
Bahan ini umum ditemukan dalam sabun cuci muka atau pembersih wajah untuk menghasilkan busa. SLS dan SLES dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama pada kulit sensitif, dan dapat menghilangkan minyak alami kulit, membuat kulit kering dan rusak.
4. Hydroquinone
Hydroquinone digunakan dalam produk pencerah kulit. Meskipun efektif untuk memudarkan hiperpigmentasi, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping, seperti ochronosis, yaitu penggelapan kulit yang tidak bisa dihilangkan. Beberapa negara telah melarang penggunaan hydroquinone dalam kosmetik karena efek berbahaya ini.
5. Phthalates
Phthalates digunakan untuk meningkatkan tekstur dan kelembutan produk, seperti parfum dan lotion. Bahan ini diduga dapat mengganggu hormon dan berpotensi menyebabkan gangguan reproduksi serta cacat lahir.
6. Formaldehyde
Formaldehyde adalah bahan pengawet lain yang ditemukan dalam produk kosmetik untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Namun, bahan ini diketahui sebagai karsinogen yang dapat menyebabkan kanker, serta menyebabkan iritasi kulit dan reaksi alergi.
7. Triclosan
Triclosan adalah bahan antibakteri yang sering ditemukan dalam sabun dan pembersih wajah. Penggunaan triclosan yang berlebihan dapat mengganggu hormon tiroid dan berpotensi menyebabkan resistensi antibiotik, sehingga penggunaannya mulai dilarang di beberapa negara.
8. Pewarna dan Pewangi Sintetis
Pewarna dan pewangi sintetis sering ditambahkan untuk memberikan tampilan dan aroma menarik pada produk skincare. Namun, bahan-bahan ini dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi, serta memicu asma atau masalah pernapasan pada beberapa orang.
Dengan meningkatnya kesadaran konsumen tentang kesehatan kulit, penting untuk selalu membaca label produk dan menghindari bahan-bahan yang berpotensi merugikan kesehatan. Memilih produk skincare yang aman dan ramah kulit adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang.
0 Komentar